Langsung ke konten utama

Pengertian Motivasi, Sejarah Teori, Area Motivasi Manusia, dan Variabel-Variabel Motivasi

Motivasi

Pengertian Motivasi

            Motivasi berasal dari kata “movere” yang artinya menggerakan. Jelasnya, motivasi adalah sesuatu alasan yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas guna mencapai tujuan tertentu yang diinginkan dari motivasi tersebut.

            Menurut Weiner (1990) motivasi didefinisikan sebagai kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu.

            Menurut Uno (2007), motivasi dapat diartikan sebagai dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang yang diindikasikan dengan adanya  hasrat dan minat, dorongan dan kebutuhan, harapan dan cita-cita, penghargaan, dan perhormatan.

            Sedangkan, menurut Imron (1966), motivasi berasal dari bahasa inggris “motivation” uang berarti dorongan atau pengalasan untuk melakukan suatu aktivitas hingga mencapai tujuan.

Sejarah Teori Motivasi

            Tahun 1950-an merupakan periode perkembangan konsep-konsep tentang motivasi. Teori-teori yang berkembang saat ini adalah hierarki Teori Kebutuhan, Teori X dan Y, dan Teori Dua Faktor. Teori-teori kuno tersebut menciptakan sebuah teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini yang disebut dengan Teori Kontemporer. Mari kita bahas satu persatu.

1. Teori Hierarki Kebutuhan

            Teori ini dicetuskan oleh Abraham Mashow. Abraham Mashow membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan pertemanan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang dan pemenuhan diri sendiri).

            Dari kelima itu, Maslow mengkategorikannya kedalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman termasuk kebutuhan tingkat bawah. Sedangkan, kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri termasuk kebutuhan tingkat atas. Hal itu berdasarkan pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah dipenuhi secara eksternal.

            Meskipun teori ini mendapatkan pengakuan luas, namun teori ini tidak diperkuat dengan penelitian dan Maslow sendiri tidak memberikan bukti empiris. Bahkan peneliti yang mendukung teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.

2. Teori X dan Teori Y

            Teori ini ditemukan oleh Douglas Mcgregor setelah mengkaji cara para manager berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapat adalah pandangan manager mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tersebut dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.

            Ada empat asumsi yang dimiliki manager dalam teori X.

a. Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.

b. Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan ukuran untuk mencapai tujuan.

c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, dimana ini adalah asumsi ketiga.

d. Sebagian karyawan menempatkan keamanan diatas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukan sedikit ambisi.

            Bertentangan dengan pandangan negatif dalam teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y.

a. Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan. Seperti halnya istirahat atau bermain.

b. Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.

c. Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggung jawab.

d. Kayawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.

3. Teori Motivasi Kontemporer

            Teori ini sebetulnya bukan teori yang dikembangkan baru-baru ini melainkan sebuah gambaran kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan. Teori motivasi kontemporer mencakup teori-teori berikut.

a. Teori Kebutuhan McClelland

            Teori ini dikembangkan oleh David McClelland dan teman-temannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan.

1) Kebutuhan berprestasi: dorongan untuk melebihi, mencapai standar-standar, berusaha keras untuk berhasil.

2) Kebutuhan berkuasa: kebutuhan untuk membuat individu lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.

3) Kebutuhan berafiliasi: keinginan untuk menjalin suatu hubungan antarpersonal yang ramah dan akrab.

b. Teori Evaluasi Kognitif

            Teori ini menyatakan bahwa pemberian penghargaan-penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya memuaskan secara intrinsik cenderung mengurangi tingkat motivasi cara keseluruhan. Teori evaluasi kognitif telah diteliti secara eksensif dan ada banyak studi yang mendukung.

c. Teori Penentuan Tujuan

            Teori ini adalah teori yang mengemukakan bahwa niat untuk mencapai tujuan merupakan sumber motivasi kerja yang utama. Artinya tujuan memberitahu seorang karyawan apa yang harus dilakukan dan berapa banyak usaha yang harus dikeluarkan.

d. Teori Penguatan

            Teori ini menjadikan perilaku sebuah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya dari teori tersebut mengabaikan keadaan batin individu dan hanya terpusat pada apa yang terjadi pada seseorang ketika ia melakukan tindakan.

e. Teori Keadilan

            Teori ini membandingan masukan-masukan dan hasil pekerjaan seorang individu dengan masukan-masukan dan hasil pekerjaan orang lain, dan kemudian merespons untuk menghilang ketidakadilan.

f. Teori Harapan

            Teori ini adalah kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu tersebut.

Area Motivasi Manusia

            Empat area utama motivasi manusia adalah makan, cinta, seks, dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan melakukan sesuatu serta mencapai sesuatu demi kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal.

Variabel-Variabel Motivasi

            Kerlinger, N. Fred dan Elazar J. Pedhazur (1987) dalam Cut Zurnali (2004) menyatakan bahwa variabel motivasi terdiri dari:

1. Motif atas kebutuhan dari pekerjaan (motive)

2. Penghargaan atas lingkungan kerja (expectation)

3. Kebutuhan atas imbalan (insentive)

 

 

Sumber : https://id.wikipedia.ord/w/index.php?title=Motivasi&oldid=17257332

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Organisasi Kampus: Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Pengertian, struktur beserta tugas-tugasnya

            Badan Eksekutif Mahasiswa (disingkat BEM) adalah organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat pendidikan tinggi. Dalam melaksanakan program-programnya, umumnya BEM memiliki beberapa kementrian dan departemen.             Berbeda dengan himpunan mahasiswa di setiap jurusan, cakupan atau ruang lingkup Badan Eksekutif Mahasiswa bisa lebih luas mencakup satu fakultas atau satu peguruan tinggi. Dalam hal ini Badan Eksekutif Mahasiswa dalam pemerintahan yang bertanggung jawab untuk menetapkan hukuum atau kebijakan lainnya yang berlaku pada suatu fakultas atau pun pada suatu perguruan tinggi.             Organisasi mahasiswa intra kampus selain BEM, adalah senat mahasiswa, unit kegiatan mahasiswa, dan himpunan mahasiswa jurusan, ada atau tidaknya masing-masing, bergantung pada dinamika mahasiswa di setiap kampus.             Dalam BEM terdapat tingkatan yaitu BEM Fakultas dan BEM Universitas. Bedanya, BEM Fakultas menjadi perwakilan mahsiswa

[REVIEW] Novel "LAUT BERCERITA" Oleh Leila S. Chudori

Novel karya Leila S. Chudori ini adalah sebuah karya fiksi yang menceritakan perjuangan aktivis kampus yang berjuang melawan kekejaman orde lama. Pembuatan novel ini juga dibuat berdasarkan riset dari hasil wawancara dengan narasumber-narsumber yang mengalami secara langsung kekejaman pada masa itu dan para ahli serta penduduk Sebuah novel yang menyuguhkan berbagai macam pengalaman, perasaan, pengetahuan dan juga kepahitan yang dirasakan oleh orang-orang diluar sana atau mungkin disekitar kita yang tak terungkap atau sengaja tak diungkapkan. Lelaki bernama Biru Laut Wibisono yang akrab dipanggil Laut oleh keluarga maupun kawan-kawannya adalah seorang yang pendiam namun dipikirannya terdapat ide-ide dan keyakinan yang kuat akan keinginannya untuk mengubah negara Indonesia yang dikuasai oleh rezim penguasa orde baru yang mengkekang kebebasan berpendapat warga negaranya. Pembukaan cerita ini ialah sebuah ending yang menggambarkan bagaimana seorang Laut bertemu dengan laut secara harfiah.